REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Seorang pemuda warga Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terluka akibat terkena percikan petasan kembang api yang dinyalakan oleh temannya.
Korban adalah Didik Riyanto (17) siswa kelas XI SMA Negeri Plaosan, Magetan, yang mengalami luka di bagian mata sebelah kanan. Kini, pasien sedang menjalani perawatan di ruang IRNA III RSUD dr Sayidiman Magetan.
"Saya tidak tahu jika ada yang menyalakan kembang api. Tiba-tiba saja saat meletup, percikan apinya mengenai mata saya. Sekarang ini rasanya sakit dan cenut-cenut," ujar Didik kepada wartawan saat ditemui di rumah sakit, Kamis.
Ibu korban, Sakinem, mengatakan, berdasarkan cerita dari anaknya dan sejumlah temannya, peristiwa tersebut terjadi saat anaknya pamit untuk bermain futsal. "Ia minta duit untuk bermain futsal bersama teman-temannya. Sebelum bermain futsal, sejumlah temannya ada yang menyalakan kembang api dan mengenai mata kanan anak saya," ujar ibu korban Sakiem.
Pihaknya mengaku cemas dengan keadaan anaknya. Beruntung, Didik segera mendapatkan peratawan di rumah sakit dan pihak manajemen rumah sakit menyatakan luka yang dialami Didik tidak sampai serius.
Sementara itu, Humas RSUD dr Sayidiman, Bimo Saparto, mengatakan luka pada mata Didik dinilai tidak sampai menimbulkan kebutaan. "Kalau buta tidak. Namun, tingkat lukanya akan dilihat dulu melalui sejumlah pemeriksaan intensif dari petugas yang ada," ujar Bimo Saparto kepada wartawan.
Ia menambahkan, sebelumnya RSUD dr Sayidiman Magetan juga merawat pasien yang terluka akibat bermain petasan. Seorang bocah bernama Wahyu Agung (11), siswa kelas V SDN 2 Selotinatah, warga Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo, Magetan mengalami luka bakar akibat tersambar api dari bensin yang digunakan untuk menyalakan meriam bambu.
Bagian leher, dada, dan perut bocah tersebut mengalami luka bakar sekitar 15 persen. Beruntung, keadaan pasien terus membaik dan telah diperbolehkan rawat jalan.