REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA---Sekitar 20 warga Muslim Rohingya Myanmar berhasil melarikan diri setelah sempat diciduk dari tempat persembunyiannya di sebuah vila di daerah Puncak, Cisarua, Bogor.
Mereka berhasil kabur dari sebuah hotel di kawasan Jalan Padjadjaran, Bogor, tempat mereka diamankan oleh pihak Imgrasi Bogor.
Kasubsi Pengawasan Orang Asing Kantor Imigrasi Bogor Ujang Cahya membenarkan para imigran gelap itu telah kabur. Imigran Myanmar yang menjadikan Indonesia ini sebagai tempat transit ini dikatakan Ujang kabur saat menjelang sahur.
Diduga kuat, mereka memanfaatkan kelengahan petugas yang mengira mereka akan melaksanakan sahur. Tak dinyana, ketika satpam yang kembali memeriksa ke dalam hotel melihat para imigran telah menghilang. “Penjagaan memang tidak terlalu ketat, mereka melihat celah saat dini hari menjelang sahur,” ujar Ujang.
Ujang mengatakan, para imigran gelap memang tidak diwajibkan untuk mendapatkan penjagaan ketat oleh pihak keamanan. Pasalnya, para imigran gelap ini bukanlah pelaku kriminal atau berpotensi membahayakan. Oleh sebab itu, hanya ada satpam dan dua petugas imigrasi saja yang menjaga para imigran selama berada di hotel.
Ujang berkata, para imigran yang berniat mencari suaka ke pulau Christmas di Australia ini memang biasa lalu lalang menjelang buka dan sahur. Meskipun hilir mudik sampai ke halaman hotel, tapi mereka selalu dalam pengawasan petugas.“Kemarin kita kecolongan, petugas yang diposisikan memang sedikit, faktor kelelahan juga jadi soal,” ujar dia.