REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Buron cessie Bank Bali, Djoko Tjandra, dikabarkan berwirausaha di tempat pelariannya, Papua New Guinea (PNG). Aset wirausahanya disana dikabarkan cukup signifikan.

Bahkan, Wakil Jaksa Agung, Darmono, menyatakan bahwa Djoko memiliki pesawat pribadi. "Kabarnya seperti itu," jelas Darmono, di Jakarta, Jumat (27/7). Djoko dinilainya berupaya untuk beraktifitas disana meskipun berstatus buron.

Dia mengatakan meskipun Djoko disana berwirausaha, pihaknya tetap akan memulangkan Djoko Tjandra. "Dia tetap harus pulang ke Indonesia untuk menjalani proses hukum," paparnya.  

Jaksa Agung, Basrief Arief, menyatakan pemulangan Djoko Tjandra masih menunggu proses diplomasi. Komunikasi dengan Pemerintah PNG akan terus dijalankan. Targetnya adalah menyeret Djoko Tjandra ke hotel prodeo sesuai putusan PK Mahkamah Agung.

Kejaksaan agung sampai saat ini belum mendapatkan cara untuk bisa memulangkan buronan cessie (hak tagih) Bank Bali, Djoko Tjandra. Menkumham, Amir Syamsuddin, menyatakan tidak adanya perjanjian ekstradisi dengan PNG membuat pihaknya hanya mengandalkan hubungan baik RI-PNG untuk memulangkan buron itu.

Djoko diduga meninggalkan Indonesia dengan pesawat carteran dari Bandara Halim Perdanakusumah di Jakarta ke Port Moresby pada 10 Juni 2009, hanya satu hari sebelum Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan keputusan atas perkaranya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika