Jumat 27 Jul 2012 16:34 WIB

Islamis dan Islamofobia (1)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: ipabionline.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak hanya Islamis, Islam oleh kalangan di Barat kerap diidentikkan dengan banyak hal. Mulai dari teroris, pemberontak, gerakan separatis, dan sejumlah hal buruk lainnya.

Begitu keras dan sinisnya para akademisi serta media Barat bila menjelaskan Islam. Mereka ogah menggunakan istilah yang lebih manusiawi, misalnya, pejuang Islam atau setidaknya memandang gerakan Islam di sejumlah negara sama saja dengan upaya menegakkan HAM.

Muslim Moro di Filipina misalnya, mereka sebut sebagai pemberontak, hanya karena mereka ingin tetap hidup dalam Islam. Mereka dianggap berbahaya. Padahal, yang mereka lakukan sama saja dengan yang dilakukan penganut Hindu, Buddha, atau Kristen.

Muslim Patani di Thailand Selatan juga diburu dan dianggap sebagai gerakan separatis hanya karena mereka menginginkan kebebasan dalam melaksanakan agamanya. Muslim di AS pun dicurigai sebagai bagian dari teroris dan dipersalahkan atas peristiwa pengeboman WTC, padahal mereka tidak terlibat sama sekali.

Begitu gampangnya Islam digeneralisasi. Kenyataannya, kebanyakan Muslim hanya ingin hidup tenang. Tidak terpikir untuk melakukan kekerasan atau bom bunuh diri. Islam seakan ditakuti.

Dianggap tak ada bedanya dengan komunis atau pemikiran kiri lainnya. Mereka lupa bahwa Islam adalah sebuah agama. Sebagai sebuah tuntunan dan cara manusia untuk memahami kehadiran Tuhan. Ini juga yang seharusnya diluruskan dari penggunaan istilah Islamis.

Peneliti Madya LIPI Firman Noor menyatakan, dalam kerangka sederhana terlihat bahwa istilah Islamis mencakup semua gerakan dan pemikiran yang mendapatkan inspirasi dari ajaran-ajaran Islam. Hal ini berarti termaktub di dalamnya seluruh pemikir Islam, mulai yang berorientasi tradisionalis, modernis, fundamentalis, dan liberalis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement