REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Badan Warisan Budaya Dunia PBB UNESCO, mendesak para pihak yang berkonflik di Suriah untuk menjaga agar situs budaya penting negara tersebut tidak rusak, terutama yang terletak di kota terbesar kedua negara itu, Aleppo. Sebab, konflik yang terjadi di negara Timur Tengah tersebut rentan melenyapkan situs-situs bersejaran di Suriah.
"Seiring dengan peningkatan aksi kekerasan di sekitar situs bersejarah di Suriah, Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova mengulang kembali permintaannya, agar semua pihak yang terlibat dalam konflik melindungi semua warisan budaya Suriah," sebut UNESCO dalam pernyataan resminya, seperti dinukil AFP.
Dalam pernyataan itu, UNESCO menyebut mereka sangat khawatir dengan laporan yang mengatakan telah terjadi pertempuran hebat di Aleppo, yang merupakan situs warisan dunia. UNESCO juga mencemaskan sejumlah situs budaya lain, termasuk benteng pengikut perang salib Crac des Chevaliers dan reruntuhan Palmyra.
UNESCO juga memperingatkan organisasi bea cukai internasional dan polisi untuk mewaspadai artefak curian dari negara itu. "Dalam konteks konflik sipil sekarang, UNESCO juga prihatin dengan meningkatnya resiko perampasan properti budaya."