REPUBLIKA.CO.ID, Sukses dengan Ramadhan Jazz Festival perdana pada 2011, tahun ini Ramadhan Jazz Festival kembali digelar di Plaza Masjid Cut Meutia, Menteng Jakarta Pusat, pada Jumat (27/7) dan Sabtu (28/7)dimulai pukul 20.30 WIB. Kegiatan ini merupakan kerja Remaja Islam Masjid Cut Meutia (Ricma) yang bekerjasama dengan WartaJazz.
''Untuk kedua kalinya, Ricma menyelenggarakan kegiatan Ramadhan Jazz Festival. Tahun ini, acara itu diberi tema "2ND Ramadhan Jazz Festival". Kegiatan ini merupakan syiar Islam melalui musik Jazz,'' ujar Andi Ramadhan, Ketua Ricma, saat jumpa pers di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Menurut Andi, untuk dapat masuk ke “2ndRamadhan Jazz Festival” ini tidak dipungut bayaran, cukup menyumbangkan minimal satu buku pengetahuan yang layak baca. ''Tak harus buku baru, buku bekas tidak masalah asal masih layak baca. Atau jika Anda tidak ingin menyumbangkan buku Anda, Anda bisa membeli tiket donasi yang disediakan dengan harga seikhlasnya,'' tuturnya.
Buku-buku yang menjadi tiket masuk ke Ramadhan Jazz Festival, ungkap Andi, nantinya akan disumbangkan ke provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam rangka donasi buku ini, Panitia Ramadhan Jazz Festival bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk menyalurkan buku kepada pihak yang membutuhkan.
Kegiatan ini, lanjut Andi, dimeriahkan oleh musisi-musisi Jazz ternama, diantaranya, Dwiki Dharmawan, Idang Rasjidi, Endah N Rhesa, Tompi, Ari Pramundito, Barry Likumahua Project, Payung Teduh, Urban Phat dan masih banyak lagi. ''Musisi-musisi yang meramaikan Ramadhan Jazz Festival ini dijadwalkan tampil dengan membawakan sebuah lagu bertema religi yang dibalut dengan musik bernuansa Jazz,'' terangnya.
Diharapkan, pergelaran "2ND Ramadhan Jazz Festival" dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang menonton. ''Konsepnya membuat pergelaran musik Jazz bernuansa Islami. Ini pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kita tidak membawa konsep senang-senang saja, tapi juga misi sosial Perbedaannya dengan acara yang lain karena diadakan di masjid, dan para pemainnya tidak dibayar. Dan semuanya mau membawakan lagu-lagu Islami,'' tambah Andi yang menegaskan Ramadhan Jazz Festival direncanakan menjadi kegiatan tahunan disetiap bulan suci Ramadhan.
Agus Setiawan, music director dari WartaJazz, menyatakan acara tersebut kembali digelar karena banyaknya permintaan masyarakat yang menginginkan acara itu kembali dibuat. ''Idenya dari Twitter. Makanya kami lempar gagasan dan dapat respons positif tahun lalu,'' kata Agus, yang mengungkapkan pada tahun lalu sekitar 2.500 orang hadir menyaksikan kegiatan yang digelar selama dua hari.
''Suasana Ramadhan memberi inspirasi untuk mengekspresikan keragaman seni dan budaya, termasuk ‘spiritual jazz’,'' kata Dwiki Dharmawan.
''Ajang Ramadhan Jazz Festival adalah kesempatan bersilaturahim melalui musik, menjalin persatuan dalam kebhinekaan kita berbangsa dan bernegara,'' tegas Jilly Likumahuwa.