REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Imam pengganti Shalat Jumat di Teheran, Ayatollah Mohammad Emami Kashani, saat merujuk kepada pembantaian baru-baru ini atas orang Muslim di Myanmar, mengatakan semua kejahatan terhadap umat Muslim bertujuan melawan Islam dan gelombang kebangkitan Islam.
Dalam khutbah Jumat di Teheran, ia mengatakan, "Kita terikat kewajiban yang, menurut wejangan Pemimpin Spiritual Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, rakyat Iran mesti bergerak ke arah sistem kehakiman di dunia, harapan dan idealisme realistis kemanusiaan."
Saat merujuk kepada kebangkitan Islam dan aksi perlawanan umat Muslim di banyak negara, termasuk di Bahrain, khatib Shalat Jumat di Teheran tersebut mengatakan mereka membunuh orang Muslim yang tak berdosa untuk melawan Islam, kebangkitan Islam dan Republik Islam.
Ayatollah Kashani menunjuk pada kenyataan bahwa musuh telah mengepung rakyat suriah dan menyampaikan harapan rakyat Suriah akan terbebas dari rencana yang disusun oleh musuh mereka.
Sementara itu ribuan warga Iran, setelah Shalat Jumat di Teheran, berpawai untuk mendukung umat Muslim Myanmar, yang dibantai.
Warga Iran di berbagai kota besar negeri tersebut juga berpawai untuk mendukung umat Muslim Myanmar --yang dikenal dengan nama Rohingya-- setelah Shalat Jumat di kota tempat tinggal mereka.
Mereka membawa selebaran dan spanduk yang mengutuk pembantaian umat Muslim yang tak berdosa di Myanmar tersebut. Mereka menyeru berbagai organisasi internasional agar mengutuk tindakan itu.