REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pramuwisata dengan spesialisasi bahasa Rusia masih banyak dibutuhkan untuk mendampingi wisatawan berasal dari negara itu yang berkunjung ke objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan, perekonomian Rusia yang membaik akhir-akhir ini berdampak positif terhadap jumlah warga negara itu yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri, termasuk ke Indonesia.
"Pangsa pasar wisata Rusia saat ini banyak dilirik banyak negara, termasuk Indonesia dengan target mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan Rusia tersebut ke negeri ini. Diharapkan wisatawan Rusia tersebut juga akan banyak berkunjung ke Yogyakarta, sehingga perlu menyiapkan pramuwisata berbahasa Rusia," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pariwisata DIY bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY dan pelaku pariwisata lain mengadakan pelatihan pramuwisata (guide) berbahasa Rusia. Pelatihan itu diikuti 30 orang dan akan berlangsung selama tiga bulan.
"Pelatihan sudah berlangsung pada Juli ini dan akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Waktu pelatihan berlangsung malam hari dari pukul 19.00-21.00 WIB," katanya.
Ia mengharapkan, dengan memperbanyak jumlah pramuwisata berbahasa Rusia, maka pariwisata DIY akan semakin maju dan berkembang dengan baik. "Minat wisatawan Rusia saat ke Yogyakarta, selama ini antara lain mengunjungi objek wisata 'heritage', produk kerajinan, dan wisata alam seperti desa wisata," kata Tazbir.