Sabtu 28 Jul 2012 22:58 WIB

Masjid Jamia Nairobi, Arsitektur Khas Arab di Bumi Afrika (3)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Muslim Kenya saat beribadah di Masjid Jamia Nairobi pada bulan Ramadhan.
Foto: biyokulule.com
Muslim Kenya saat beribadah di Masjid Jamia Nairobi pada bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, Kemudian pada abad ke-15, pengembara Muslim Cina, Zheng—laksamana yang paling terkenal dari Dinasti Ming—mengunjungi Malindi (kota di wilayah pesisir timur laut Kenya).

Malindi dilukiskan oleh Laksamana Zheng sebagai sebuah kota dengan tingkat kemajuan yang paling pesat di masa itu.

Namun, pada abad ini juga, orang-orang Portugis yang mulai menancapkan kekuasaan di kawasan pantai timur Afrika melakukan penghancuran terhadap kota-kota yang telah dibangun oleh masyarakat Muslim Kenya.

Orang-orang Portugis menciptakan kerusakan besar-besaran terhadap kota-kota seperti Zanzibar, Kilwa, dan Sofala.

Bahkan, beberapa di antara mereka sengaja membakar dan meratakan kota-kota tersebut dengan tanah. Dan selama 200 tahun berikutnya, mereka mulai menanamkan pengaruh mereka kepada penduduk lokal.

Baru pada abad ke-17, setelah pasukan tentara Omani dari Arab berhasil mengalahkan Portugis dan mengusir mereka dari wilayah Afrika Timur, Islam mulai tumbuh dan berkembang lagi di kawasan ini.

Meskipun Portugis berhasil membangun pengaruh budaya Kristen di wilayah bekas jajahan mereka, seperti di Brasil, Angola, Mozambik, Timor Leste, dan Macao, namun tidak demikian halnya dengan daerah jajahan mereka di kawasan pesisir timur laut Kenya.

Setelah pengusiran orang-orang Portugis, umat Muslim menguasai kembali wilayah ini di bawah kekuasaan Dinasti Omani. Mereka mengonsolidasikan kekuasaan ketika Sayyid Said memindahkan ibukotanya dari Muscat ke Zanzibar pada 1840.

Sultan Zanzibar kemudian membuka sebuah jalur pantai sepanjang 10 mil. Di wilayah bagian timur laut Kenya yang dihuni oleh masyarakat berbahasa Somalia, Islam datang dari kawasan utara Somalia yang diperkenalkan sekitar tahun 800 Masehi oleh para pedagang Arab.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement