REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Populasi ikan lokal di bilangan sentra persawahan Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, belakangan ini turun drastis. Ini terjadi karena penangkapannya menggunakan setrum.
"Penurunan populasi ikan tersebut lantaran penangkapan ikan secara salah oleh sebagian oknum masyarakat di antaranya menggunakan setrum," kata Fahrurazi, penduduk Guntung Papyu, di Banjarmasin.
Populasi ikan menurun lantaran penangkapan ilegal tersebut. Selain menggunakan setrum, penangkapan ikan juga menggunakan racun ikan seperti potasium.
Tetapi, belakangan bahan baku potasium sudah sulit dicari sehingga penggunaan setrum marak. Penangkapan dilakukan dengan cara mengalirkan listrik melalui aki (accu).
''Akibat cara tersebut, bukan saja induk ikan yang mati. Anak-anak ikan yang kecil pun ikut mati,'' keluhnya. ''Sehingga, populasinya terus turun dari tahun ke tahun.''
Jenis-jenis ikan lokal yang kini mulai menghilang itu antara lain ikan gabus, pepuyu ( betok), sepat siam, sepat biasa, lele, belut, patung, dan saluang.