REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Balai Pengawas dan Pengujian Mutu Benih (BP2MB) Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu memperkirakan saat ini banyak bibit sawit palsu beredar di daerah itu.
"Bibit sawit itu dijual oknum pedagang langsung ke rumah-rumah penduduk dengan harga rendah," kata Kepala BP2MB Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Suprianto, Minggu.
Suprianto menjelaskan beberapa oknum pedagang bibit palsu itu berhasil diamankan Polres Kabupaten Kaur. Itu setelah aparat mendapat laporan warga tentang beredarnya bibit palsu tersebut.
Oknum pedagang menjual bibit sawit isi 100 biji dengan harga Rp 150.000 hingga Rp 300.000 per kotak. Ia juga memperkirakan peredaran bibit sawit palsu itu tidak hanya di Kabupaten Kaur. Tapi, peredarannya diduga sudah menyebar ke berbagai kabupaten dalam Provinsi Bengkulu.
"Masyarakat kami imbau untuk berhati-hati membeli bibit sawit yang dijual murah ke desa-desa oleh pedagang tidak dikenal," kata Suprianto.
Kabid Teknis BP2MB Bengkulu, Edi Sugiarto, mengatakan bibit asli dari pusat pembibitan resmi harganya berkisar antara Rp 7.000 - Rp 10.000 per biji. Bila ada harga bibit di bawah itu, maka bibit tersebut perlu diragukan keasliannya.
Bibit palsu bila ditanam tetap tumbuh dan berbuah. Namun, mutu buahnya sangat rendah. Bibit asli setiap hektare mampu memproduksi rata-rata di atas dua ton tandan buah segar. Sedangkan, bibit yang palsu paling tinggi 1,3 ton per hektar.