Senin 30 Jul 2012 21:01 WIB

Kosovo, Kembalinya Bangsa yang Hilang (2)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu sudut Kota Prizren, Kosovo.
Foto: http://www.michaeltotten.com
Salah satu sudut Kota Prizren, Kosovo.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Perang Kosovo Polje, koalisi tentara Kristen termasuk etnis Albania, Bosnia dan Hunggaria yang dipimpin pangeran Serbia, Lazar Hrebljanovic, tak mampu membendung gempuran Kerajaan Usmani.

Mulai 1455 M, Dinasti Usmani secara resmi menguasai wilayah Kosovo. Kehadiran Kerajaan Usmani telah membawa Kosovo menuju era baru.

Seiring jatuhnya Kosovo ke tangan Dinasti Usmani, etnis Albania yang menyingkir dari tanah kelahirannya ketika Serbia berkuasa, kembali pulang ke Kosovo. Selama masa itu, kebanyakan orang Albania masih menganut Kristen.

Di bawah kekuasaan Usmani Turki, orang Albania dan Serbia yang tinggal di Kosovo bisa hidup berdampingan. Beberapa penguasa Serbia di Kosovo pun diberi kesempatan untuk tetap berkuasa di Kosovo, namun berada di bawah Sultan Ottoman.

Perlahan tapi pasti, hampir dua per tiga orang Albania mulai tertarik untuk memeluk agama Islam. Orang Serbia pun banyak juga yang berpindah keyakinan dan menjadikan Islam sebagai agamanya.

Namun, sebagian besar orang Serbia tetap berkukuh menjalankan agamanya. Kerajaan Usmani Turki pun tak pernah memaksa penganut agama lain untuk masuk Islam.

Umat Kristen Serbia dan Yahudi dilindungi kehidupannya sebagai 'Ahli Kitab'. Mereka berstatus sebagai dzimmi. Tak ada pembantaian yang dilakukan umat Islam terhadap penganut Kristen dan Yahudi. Saat itu, hukum Syariah ditegakkan di bumi Kosovo.

Para penganut Kristen dan Yahudi tetap memiliki hak kepemilikan, namun diharuskan membayar pajak. Akhir abad ke-17, orang Serbia secara besar-besaran meninggalkan Kosovo, seiring dengan kemenangan demi kemenangan yang dicapai tentara Kerajaan Usmani. Sehingga, 'pusat gravitasi' Serbia beralih ke wilayah Utara, yakni Belgrade. Peristiwa itu dikenal sebagai great migration.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement