Selasa 31 Jul 2012 09:14 WIB

Pasangan Tanpa Nikah Tewas Dirajam di Mali Utara

Kelompok Islam, Anshar Dine, di Mali utara
Kelompok Islam, Anshar Dine, di Mali utara

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok garis keras yang menguasai Aguelhok, satu kota di Mali utara, merajam pasangan tanpa nikah hingga tewas di depan sekitar 200 orang pada Minggu, kata dua pejabat pemerintah daerah, Senin.

"Saya berada di sana. Muslim garis keras membawa pasangan tanpa nikah itu ke pusat kota Aguelhok. Pasangan itu ditempatkan di dua lubang dan orang-orang garis keras melempari mereka dengan batu hingga tewas," kata seorang pejabat pemerintah daerah yang tidak bersedia disebutkan namanya.

"Wanita itu pingsan setelah beberapa pukulan pertama," katanya, dengan menambahkan bahwa pria pasangannya berteriak sekali dan kemudian diam.

Seorang pejabat kedua mengkonfirmasi keterangan itu dan mengatakan bahwa pasangan tersebut memiliki dua anak, yang kecil masih berusia enam bulan. "Mereka tinggal di kawasan semak belukar, mereka dibawa ke kota oleh muslim garis keras yang merajam mereka hingga tewas, ada beberapa saksi," kata pejabat yang juga tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Kota kecil di daerah Kidal dekat perbatasan Aljazair itu merupakan salah satu kota yang direbut separatis Tuareg pada 24 Januari. Namun, pemberontakan suku Tuareg itu kemudian dibajak oleh kelompok garis keras yang kini menguasai wilayah utara.

Kelompok garis keras, yang kata para ahli bertindak di bawah payung Al-Qaida di Maghribi Islam (AQIM), kini menguasai kawasan Mali utara, yang luasnya lebih besar daripada Prancis. Aguelhok dikuasai oleh sekutu AQIM, Ansar Dine.

Kelompok garis keras itu juga memberlakukan hukum Islam yang ketat di Timbuktu. Pada 16 Juli, seorang pria Timbuktu yang dituduh menenggak minuman keras dicambuk 40 kali oleh anggota-anggota kelompok garis keras yang menguasai kota itu.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement