Selasa 31 Jul 2012 19:59 WIB

Zubair bin Awwam, Pembela Rasulullah (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: pantherkut.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika terjadi Perang Hunain, Zubair bin Awwam melihat pimpinan musuh, yaitu Malik bin Auf sendirian ingin melarikan diri.

Saat itu, pasukan yang ia pimpin dalam keadaan terdesak. Dengan gagah berani, Zubair bin Awwam menyerbu pasukan musuh dan membuat lawan kocar-kacir.

Kecintaan dan penghargaan Rasulullah kepada Zubair bin Awwam sangat luar biasa. Dalam sebuah hadisnya beliau bersabda, “Setiap nabi mempunyai pembela, dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam.”

Zubair bin Awwam menjadi pembela Rasulullah bukan hanya disebabkan ia adalah sepupunya dan suami dari Asma’ binti Abu Bakar (wanita yang dijuluki Dzin Nithaqain), tetapi disebabkan oleh keinginannya untuk berkorban di jalan Allah.

Hasan bin Tsabit melukiskan sifat-sifat Zubair bin Awwam ini dalam ucapannya, “Ia berdiri teguh menepati janjinya kepada Nabi dan mengikuti petunjuknya. Ia menjadi pembela Nabi. Perbuatannya sesuai dengan perkataannya.”

Ia tempuh halangan yang ia lalui dan tak pernah menyimpang. Ia bertindak membela kebenaran, karena kebenaran itu jalan sebaik-baiknya.”

Ketika meletus Perang Jamal, antara pendukung Ali bin Abu Thalib dan Aisyah binti Abu Bakar, Zubair menemui ajalnya. Sebelum gugur, ia menyadari kebenaran dan berlepas tangan dari perang saudara itu.

Namun, karena api fitnah terus berkobar, salah seorang pendukung Ali bin Abi Thalib sempat mengintainya dan menusuknya dari belakang. Kala itu ia sedang shalat.

Si pembunuh itu pergi menemui Ali bin Abu Thalib dengan harapan Ali akan senang dengan apa yang ia lakukan. Apalagi si pembunuh itu membawa pedang Zubair yang sempat ia rebut.

Mengetahui pembunuh Zubair yang ingin masuk menemuinya, Ali berteriak mengusir laki-laki itu, “Suruh pembunuh Zubair pergi dari hadapanku. Kabarkan kepadanya bahwa Allah telah menyediakan surga bagi Zubair!”

Ketika pedang Zubair diserahkan kepada Ali, Khalifah keempat itu menciumnya sambil menangis, “Demi Allah, pedang ini telah banyak berjasa, digunakan oleh pemiliknya untuk membela Rasulullah dari marabahaya...”

Selamat jalan Zubair bin Awwam. Selamat berbahagia pembela Rasulullah. Semoga engkau mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement