REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Dua lagi pasien, termasuk satu anak, meninggal diduga akibat virus Ebola di Uganda barat. Sementara 11 lain telah dikarantina di kawasan tersebut , dimana demam dengan mengeluarkan darah dikonfirmasi terjadi pertama kali pada Jumat pekan lalu.

Menurut petugas kesehatan, Selasa (31/7) mengatakan sejauh ini 14 oran meninggal aklibat penyakit. Pejabat Uganda kini mencemaskan wabah terjadi lagi seperti pada 2000, yang paling mengerikan ketika 425 orang terinfeksi dan separuhnya meninggal dunia.

Kepala kesehatan distrik Kibaale, Dan Kyamanywa, di mana wabah bermula, mengungkapkan bahwa para penduduk desa telah memanggil petugas medis pada Selasa untuk melaporkan bahwa dua pasien telah meninggal. Salah satu dari pasien ialah bocah berusia 5 tahun.

Kyamanywa mengatakan kasus kematian terakhir juga terjadi di Kibaale, sekitar 170 km di bagian barat ibu kota, berdekatan dengan Republik Demokrat Kongo, tempat di mana virus itu pertama kali muncul pada 1976. Virus itu mengambil nama dari Sungai Ebola.

Ikuti Whatsapp Channel Republika