Rabu 01 Aug 2012 05:56 WIB

Kadin DKI Klaim Kuota Impor Daging Sapi Belum Mencukupi

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kuota impor daging sapi yang ditetapkan pemerintah pada 2012 masih belum mencukupi karena kebutuhan yang meningkat.

"Kuota daging sapi harus segera disikapi jangan sampai terjadi gejolak dikalangan pelaku usaha," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan penurunan kuota dari 100 ribu ton pada 2011 menjadi sekitar 34 ribu ton pada 2012 berdampak pada kurang psokan daging sapi, meskipun asumsi pemerintah mengatakan bahwa saat ini ada 20 ribu ton daging sapi lokal.

Dia mengatakan bahwa daging lokal belum dapat mecukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga masih terjadi kenaikan harga dan kelangkaan daging di kalangan pelaku usaha.

Menurut dia daging lokal masih belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga impor masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging.

Pemerintah, katanya, harus segera menyikapi karena industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku daging seperti sosis, bakso, kornet dan sejenisnya.

"Selain itu pelaku usaha dibidang hotel, restoran, cafe dan katering yang membutuhkan bahan baku daging dalam menjalankan usaha juga merasakan dampak keterbatasan pasokan daging," kata dia.

Pemerintah akan memberikan tambahan kuota impor daging sapi untuk industri pengolahan daging sebanyak 7.000 ton hingga akhir tahun ini

Kuota impor daging sapi pada tahun ini sekitar 34.000 ton yang dibagi ke semester I sebanyak 20.400 ton dan semester II 13.600 ton.

Namun, pemerintah menggeser kuota impor semester II ke semester I sebanyak 5.600 ton sehingga kuota pada semester II hanya tersisa 8.300 ton.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement