REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menyebut bergabungnya partai islam menjadi sebuah keniscayaan di pemilu mendatang. Termasuk memunculkan capres dari luar partai islam adalah sebuah pilihan realistis sekaligus kompromistis.
Ini seperti yang dilakukan sejumlah partai Islam dalam koalisi kebangsaan bersama Demokrat saat mendukung SBY. "Kalau figurnya datang dari salah satu partai akan memunculkan kecemburuan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/8).
Ray mengatakan kegagalan partai Islam menyatukan visi dan misi membuat partai Islam lemah. Dari catatan Ray, pada Pemilu 1999 terdapat setidaknya 30 partai Islam. Tapi sekarang kebanyakan dari partai itu hanya tinggal nama.
Bahkan trend survei partai islam menunjukkan elektabilitas yang sangat rendah, misalnya PKS yang merupakan partai islam terbesar saja hanya mendapat dua persen suara.