REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi kembali menegaskan dukungan negaranya untuk rencana perdamaian di Suriah. Hal tersebut menyusul rencana utusan PBB dan Liga Arab Kofi Annan, untuk menyelesaikan kerusuhan Suriah.
Selasa (31/7) Malam lalu, Salehi menyatakan dukungan Iran terhadap rencana Annan. Ia juga menganggap rencana Annan merupakan satu-satunya cara masuk akal bagi Suriah untuk keluar dari situasi selama ini.
Salehi membuat pernyataan tersebut saat mengunjungi wakil Departemen Luar Negeri Turki Halit Cevik. Ia menegaskan kesiapan Teheran menjadi tuan rumah pembicaraan antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi. Ia juga menyatakan harapan perdamaian dan stabilitas di negara Arab akan segera pulih.
Sementara Cevik dalam kesempatan yang sama memperingatkan setiap campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Suriah. Ia mengatakan, rakyat Suriah harus menentukan nasib mereka sendiri.
Pada 11 Maret lalu, Annan mengatakan telah menyajikan satu set proposal konkret untuk Presiden Suriah Bashar al Assad. Terdapat enam poin rencana dalam proposal tersebut, yang dimulai dengan gencatan senjata pada pertengahan April.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Banyak orang termasuk sejumlah besar pasukan keamanan dan rakyat sipil tewas dalam kekacauan di Suriah.
Pemerintah Suriah berkeras menyalahkan penjahat, sabotase dan teroris bersenjata dalang dibalik kerusuhan yang diatur luar negeri. Sementara Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah melakukan pembunuhan pada para demonstran.