REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Wakil Direktur RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, Lucya Agung Susilowati, menambahkan, saat arus mudik berlangsung, pihaknya kerap menangani para korban pembiusan. Mereka biasanya tak sadarkan diri akibat diberi obat bius yang rata-rata dimasukkan dalam makanan maupun minuman.
"Sebagian besar korban pembiusan adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari luar negeri," tutur Lucya, di Cirebon, Rabu (1/8).
Lucyia pun mengimbau para pemudik untuk tidak mudah tergoda menerima tawaran makanan maupun minuman gratis dari orang yang tidak dikenal. Pasalnya, obat bius biasanya disuntikkan dalam makan dan minuman tersebut hingga tak terlihat.
Wali Kota Cirebon, Subardi, menambahkan, seluruh pihak yang terkait, terutama instansi pemerintahan, harus sudah mulai melengkapi berbagai persiapan menghadapi Lebaran. Dengan demikian, tidak ada kendala saat arus mudik dan balik nanti. "Koordinasikan terus dengan kepolisian," tegas Subardi.