REPUBLIKA.CO.ID, Seorang mahasiswa akhirnya berhasil mengungkap rahasia di balik tujuh mumi Mesir berusia 3.000 tahun. Caranya? Dia memindai mereka di sebuah rumah sakit Manchester.

Berkat kecerdasan Abeer Helmi yang memukau para kurator di British Museum, London, dia akhirnya berhasil membawa keluar artefak kuno itu untuk proyek risetnya.

Mahasiswa PhD asli Mesir itu berhasil mengesankan para petinggi museum dengan pengetahuannya yang luas tentang dunia purbakala. Dia mengatakan, detail tentang mumi itu penting untuk ilmu pengetahuan dunia. ''Dengan teknik ini, kita tahu secara tepat bagaimana mereka dibungkus dan belajar tentang kesehatan mereka,'' ujar Abeer.

Para kurator setuju untuk membawa mumi-mumi itu sejauh 200 mil dari museum untuk menjalani uji coba di mesin CT scan.

Peneliti dan doktor di Manchester University menggunakan peralatan modern untuk melihat isi di balik balutan tebal mumi itu tanpa mengganggu atau merusak apa pun.

Sinar pemindai itu mampu melindungi segala peninggalan bersejarah tersebut sekaligus menggali informasi tentang kesehatan dan makanan yang mereka santap.

Hasil pindaian juga mengungkap adanya potongan besi yang digunakan untuk membungkus mumi itu yang dipakai untuk melindungi jenazah sepanjang perjalanan mereka di dunia lain.

Ketujuh mumi yang diperkirakan berusia 12-50 tahun itu berasal dari masa sekitar 900 SM ketika teknologi mumi sedang dalam puncak kejayaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika