Rabu 01 Aug 2012 21:00 WIB

Hasyim Muzadi Harap RI Terdepan Bantu Muslim Rohingya

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Djibril Muhammad
KH Hasyim Muzadi
Foto: Republika
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Pimpinan Besar Nahdhatul Ulama Hasyim Muzadi mengimbau agar pemerintah Indonesia lebih di depan dalam mengahadapi persoalan etnis Muslim minoritas. Terkait Rohingya, kata dia PBNU akan memanggil Kedutaan Besar Myanmar di Indonesia 4 Agustus mendatang untuk menjelaskan dengan rinci akar persoalan tersebut.

''Yang tersampaikan hanya sepotong-sepotong,'' kata Hasyim, di Jakarta, Rabu (1/8). Hasyim juga mengharapkan pemerintah Myanmar agar lebih terbuka menyampaikan kondisi sebenarnya.

Dia curiga dengan tidak diperkenankannya para relawan kemanusian memasuki Negara Bagian Rakhine. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikam ini juga menyayangkan keberadaan tokoh demokrasi di Myanmar Aung San Suu Kyi yang tidak dapat menekan lawan politiknya agar jangan berperilaku diskriminatif terhadap Muslim.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa menjelaskan Indonesia tidak menawarkan untuk menjadi tempat pengungsian etnis Rohingya tersebut. Hanya saja, kata dia, Indonesia tidak dapat menolak apabila terdapat etnis Rohingya yang hendak memasuki wilayah perairan Indonesia.

"Saya sudah sampaikan, faktanya Indonesia tidak seperti negara lain, yang menolak kedatangan mereka," terang Marty.

Dia juga menyatakan Indonesia akan membawa permasalahan etnis minoritas ini ke pertemuan luar biasa negara-negara Islam di Jeddah pada pertengahan Agustus mendatang. "Kita akan membahasnya bersama di OKI nanti," ujar Marti. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement