Kamis 02 Aug 2012 11:11 WIB

Anak Bupati Tulangbawang Terancam tak Lolos Cabup

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Frans Agung, anak bupati Tulangbawang (Tuba), yang berpasangan dengan Darwis Fauzi, diperkirakan terancam tak bakal lolos verifikasi pilkada di KPU Kabupaten Tuba pada Sabtu (4/8). Pasangan ini tak memenuhi persyaratan dukungan parpol 15 persen.

Satu parpol pendukung pasangan bakal calon bupati (balonbup) dan wakil bupati (balonwabup) Frada (Frans-Darwis) yang digadang turut mendukung yakni PPP, beralih ke balonbup lain Hanan A Razak-Heri Wardoyo (Handoyo). KPU Tuba tetap bertahan dengan keputusannya bahwa PPP parpol pendukung Handoyo.

Kekisruhan ini, membuat Bupati Tuba, Abdurrachman Sarbini, bapak Frans 'turun gunung'. Ia menilai KPU Tuba dan provinsi tidak bekerja secara profesional. Menurut Mance, panggilan akrab bupati yang akan berakhir ini, seharusnya KPU daerah mengacu pada keputusan rekomendasi dari KPU Pusat.

Menjelang keputusan balonbup/balonwabub ditetapkan sebagai calon bupati/calon wakil bupati, suasana sosial dan politik di Kabupaten Tuba memanas. Pada Kamis (2/8) ini, ribuan pendukung Frada akan mengepung kantor KPU setempat. Pengerahan massa pendukung anak bupati ini, telah beredar luas di kalangan wartawan.

Informasi yang diperoleh, ribuan orang dari berbagai kecamatan di kabupaten tersebut dikerahkan untuk melakukan aksi unjuk rasa menjelang penetapan calon pilkada yang akan digelar pada akhir September mendatang. Dari pertemuan dengan tokoh masyarakat setempat, masing-masing kecamatan mengerahkan 500 orang untuk berunjuk rasa di KPU.

Sehari sebelumnya, ratusan pendukung Frada memblokir jalan lintas timur (jalintim), persisnya di depan kantor KPU setempat. Mereka menolak keputusan KPU yang tidak akan meloloskan pasangan Frada pada tahap verifikasi parpol pendukung calon. Belum bisa diperoleh konfirmasi, target ribuan massa pendukung Frada yang berdemo Kamis ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement