REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (1/8), mendesak pemerintah Irak dan orang Iran di pengasingan agar bekerja sama bagi penyelesaian damai penempatan kembali penghuni Kamp Baru Irak. Ban mengatakan di dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh jurubicaranya di Markas PBB, New York, ia telah mengikuti secara seksama masalah Kamp Baru Irak.
Ia menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Irak dan penghuni kamp tersebut atas semangat kerja sama selama beberapa bulan belakangan, yang telah menghasilkan pemindahan damai 1.935 penghuni ke tempat persinggahan sementara Kamp Hurryiyat, kata pernyataan itu.
"Saya mendesak kedua pihak agar melanjutkan upaya secara konstruktif sehubungan dengan ini bagi penyelesaian damai pemindahan sisa penghuni sesegera mungkin," kata Ban sebagaimana dikutip Xinhua.
Sekretaris Jenderal PBB itu mendesak penghuni Kamp Baru Irak agar bekerja sama dengan pemerintah Irak dan sepenuhnya mematuhi hukum di negeri tersebut. Ia juga menyeru pemerintah Irak agar terus memenuhi kewajiban kemanusiaan internasionalnya dan melakukan penahanan diri.
Kamp Baru Irak, yang dulu dikenal dengan nama Kamp Ashraf, adalah tempat tinggal beberapa ribu orang Iran di pengasingan dan keluarga mereka. Penempatan kembali tersebut dipicu oleh memorandum yang ditandatangani oleh PBB dan pemerintah Irak, dengan tujuan menyelesaikan ketegangan antarberbagai kelompok yang berada di Kamp itu.
Ban kembali menyatakan kerusuhan mesti, dengan segala cara, dihindari dan menyeru negara anggota PBB agar menerima baik pemindahan penghuni itu yang memenuhi syara sebagai pengungsi.