Jumat 03 Aug 2012 00:07 WIB

'Serangan Israel ke Iran Ditentukan 12 Minggu ke Depan'

Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.
Foto: AP/Vahid Salemi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, Wacana yang kerap didengungkan Israel untuk melancarkan serangan ke Iran terkait program nuklirnya sepertinya mendekati masa-masa yang kritis, yang bukan tidak mungkin akan mengarah para aksi militer.

Hal itu setidaknya akan terjadi setelah 12 minggu ke depan terhitung pasca-pembicaraan nuklir Iran dengan kelompok 5+1, yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, Jerman dan Cina. Apapun hasil dari pertemuan tersebut.

Demikian disampaikan ahli mata-mata Iran, Ephraim Halevy kepada Radio Israel, Kamis (2/8). Karena itu, jika dirinya menjadi warga Iran, ia akan khawatir akan ancaman serangan Israel.

Ia menambahkan, jika Iran terus menjalankan permainannya terkait pembicaraan nuklir dengan Kelompok 5+1, maka itu artinya meremehkan kekuatan Israel. Ditambahkan dia, perhitungan Iran akan melenceng jika mereka berpikir mendapatkan kekebalan terkait pembicaraan nuklir.

Iran berulang-ulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai dan hanya untuk memproduksi energi. Sementara Israel menampik anggapan tersebut, dan tetap menilai program nuklir negeri Mullah tersebut tidak lain adalah ancaman bagi dunia.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada awal pekan ini mengatakan bahwa belum memutuskan apakah akan menyerang Iran.

sumber : AP/ABCnews
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement