Kamis 02 Aug 2012 22:58 WIB

Presiden Mursi Lantik Kabinet Baru Mesir

  Presiden Mesir, Mohammed Mursi (kiri) bersama Perdana Menteri yang baru ditunjuk Hisham Qandil (kanan).
Foto: Egyptian Presidency/AP
Presiden Mesir, Mohammed Mursi (kiri) bersama Perdana Menteri yang baru ditunjuk Hisham Qandil (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Setelah tertunda lebih dari sebulan dan diwarnai hangatnya perdebatan politik, Presiden Mesir Mohammed Mursi akhirnya pada Kamis (8/2) melantik kabinet baru pimpinan Perdana Menteri Hisham Qandil.

Kabinet baru itu beranggotakan 35 menteri, termasuk tujuh menteri kabinet lama mencakup Menteri Pertahanan merangkap Ketua Dewan Tinggi Militer (SCAF), Marsekal Hussein Tantawi, Menteri Luar Negeri Mohamed Amr, dan Menteri Produksi Militer Jenderal Aly Sabri.

Marsekal Tantawi telah menjabat menteri pertahanan lebih dari 20 tahun sejak era rezim Presiden Husni Mubarak yang ditumbangkan dalam revolusi pada 11 Februari lalu.

Adapun anggota baru, antara lain, Menteri Dalam Negeri Jenderal Ahmed Gamaleddin, Menteri Waqaf Osama Mouamed Al Abd yang saat ini menjabat Rektor Universitas Al Azhar, Menteri Keuangan Hazem Al Beblawi, Menteri Pendidikan Ibrahim Ahmed Goneim, dan Menteri Penerbangan Sipil, Alaa Ashour.

Dari Ikhwanul Muslimin terdapat empat kadernya masuk dalam kabinet termasuk menteri penerangan, Saleh Abdel Maksoud.

Presiden Moursi pada pekan lalu menunjuk Hisham Qandil (50), menteri irigasi, untuk membentuk kabinet. Dalam konferensi pers menjelang pelantikan, PM Qandil mengatakan, kabinet ini merupakan hasil musyawarah dengan semua kekuatan politik dan sosial setempat.

"Ini adalah kabinet rakyat, tidak membedakan yang ini Muslim atau Kristian atau golongan apa pun. Semuanya akan bekerja untuk kesejahteraan Mesir, keberhasilan satu menteri berarti keberhasilan kita semua," katanya.

PM Qandil mengatakan, pengangkatan anggota kabinet ini merupakan hasil musyawarah dengan berbagai kekuatan politik dan sosial setempat. Kaum perempuan juga terwakili dalam kabinet tersebut, yaitu Menteri Riset Sains, Nadia Zehari, dan Menteri Sosial, Nagwa Khalil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement