REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON---Sejumlah pasar tumpah di daerah pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih menjadi penyebab kemacetan di jalur utama arus mudik Lebaran, seperti Pasar Losarang, Eretan, Sukra, Jatibarang, Karang Ampel, dan Bangkir.
Oleh karena itu, menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Indramayu Warjo, Jumat, perlu penataan dari pemerintah untuk mengatur sejumlah pedagang yang berjualan di pasar tumpah pantura, agar setiap tahun tidak menjadi penghambat pemudik Lebaran.
Ia menyebutkan ada delapan titik simpul kemacetan di jalur tersebut, mulai dari perbatasan Subang hingga Cirebon. "Setiap jalur di Pantura terdapat simpul kemacetan pasar tumpah, perbatasan Subang mulai dari Kecamatan Sukra hingga Losarang, arah jalur alternatif Karang Ampel kendaraan sering terjebak macet sampai pasar Celancang Cirebon," katanya.
Menurut dia, tiga pasar yakni Jatibarang, Bangkir dan Karang Ampel sudah mendapatkan perhatian dan pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga kemacetan mudah diurai, namun sejumlah titik lain merih perlu dibenahi.
Sementara itu, Toha pedagang di pasar tumpah Losarang Kabupaten Indramayu mengaku, terpaksa berjualan di badan jalan karena di tengah pasar sepi pengunjung, selain itu tata pasar tradisional tersebut masih kotor dan kumuh.
Ia menambahkan pasar tumpah di jalur utama Pantura merupakan penyebab kemacetan namun dirinya mengaku tidak ada pilihan lain. Dia mengakui sangat berisiko menjajakan di jalan padat cukup tinggi tetapi omzet penjualan bisa diandalkan.
Kirno, sopir angkutan barang Jakarta Cirebon menuturkan, butuh penataan pasar tumpah di Pantura Karena sering terjadi kemacetan, jangankan arus mudik lebaran Idul Fitri jumlah kendaraan melonjak, hari biasa pasti macet seperti Tegal Gubug, Celancang, Palimanan, Losarang.