REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Taiwan telah menerima dua kapal pemburu ranjau pesisir dari Amerika Serikat, kata angkatan lautnya Jumat, sebagai bagian dari kesepakatan senjata yang membuat hubungan antara Washington dan Beijing tegang.
Kapal kelas Osprey, pemburu ranjau kedua terbesar di dunia itu dirakit kembali setelah mereka dinonaktifkan dari angkatan laut Amerika Serikat pada tahun 2006, dan tiba di Taiwan pada Kamis, kata angkatan laut menambahkan.
Kapal tersebut mampu menemukan, mengelompokkan dan menghancurkan ranjau, dan akan membantu Taiwan untuk meningkatkan kemampuan anti-blokade dalam kasus perang dengan pesaingnya, China, kata para analis.
Penjualan kapal pemburu ranjau merupakan bagian dari kesepakatan senjata senilai 6,4 miliar dolar AS antara Washington dan Taipei yang juga termasuk rudal Patriot, helikopter Black Hawk dan peralatan komunikasi untuk armada jet tempur F-16 Taiwan.
China cepat membalas kesepakatan senjata ketika diumumkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2010, dengan menangguhkan pertukaran militer dan pembicaraan keamanan dengan Washington.
Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, dengan memaksa jika perlu, meskipun pulau tersebut telah memiliki pemerintah sendiri sejak tahun 1949.
China telah berulang kali mengancam akan menduduki Taiwan seandainya pulau itu mengumumkan secara resmi kemerdekaannya, yang mendorong Taipei untuk mencari senjata yang lebih canggih, sebagian besar dari Amerika Serikat.