REPUBLIKA.CO.ID, Seorang Muslim non Arab asal India pernah bertanya kepada Syekh Yusuf Qardhawi. Ia menanyakan, apakah boleh memberi nama-nama India (asing) sebagaimana kebiasaan yang secara turun-temurun dilakukan dalam keluarganya.
Hal ini ia tanyakan karena ada pernyataan yang mengatakan bahwa tidak boleh memberi nama anak kecuali dengan nama-nama Islam yang sudah terkenal di kalangan kaum Muslim.
Nama-nama tersebut seperti nama-nama Nabi, sahabat, ulama, dan para shalihin yang termasyhur. Adapun memberi nama dengan nama-nama India yang non-Arab itu adalah haram.
Benarkah pernyataan seperti ini? Bagaimana Islam memandang hal ini? Syekh Yusuf Qardhawi menerangkan, Islam tidak mewajibkan kepada keluarga Muslim untuk memberi nama anak-anaknya. Baik anak laki-laki maupun perempuan, tidaklah diwajibkan memberikannya nama dengan nama-nama tertentu. Baik itu dengan berbahasa Arab maupun bukan Arab.
Islam menyerahkan hal itu kepada kemauan dan keinginan keluarga dengan pertimbangan yang baik, sesuai dengan arahan yang sudah ditentukan. Arahan Islam dalam masalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Nama itu hendaklah yang baik, tidak dirasa jelek oleh orang-orang, dan tidak diingkari oleh si anak jika kelak ia besar dan mengerti. Tidak boleh memberikan nama yang memberi kesan pesimistis, memiliki arti yang hina, atau merupakan lambang orang yang terkenal sebagai penjahat, pendurhaka, dan sebagainya.
Nabi SAW biasanya mengubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik. Orang yang bernama "Qalil" diubah dengan nama “Katsir”, dan orang yang bernama "Ashiyah" (wanita durhaka) diganti dengan "Jamilah” (wanita yang cantik), dan seterusnya.
2. Janganlah menggunakan nama Abd (Abdul) yang disandarkan kepada selain Allah, misalnya Abdul Ka’bah, Abdul Nabi, Abdul Husein, dan sebagainya. Ibnu Hazm menukil ijmak tentang haramnya memberi nama Abd yang disandarkan kepada selain Allah, kecuali Abdul Muththalib.
3. Janganlah nama itu memberi kesan kesombongan dan tinggi. Demikian pula jangan menggunakan nama-nama Allah yang bagus (Al-Asmaul Husna) yang khusus untuk Allah SWT, seperti Ar-Rahman, Al-Muhaimin, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir, Al-Khaliq, Al-Bari, dan sebagainya.