REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Menjelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah, sejumlah warung dadakan di daerah pantura Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai bermunculan.
Pekan kedua bulan Ramadhan, sejumlah pemilik warung dadakan di daerah Pantura Kabupaten dan Kota Cirebon mulai membenahi tempat mereka. Dagangan yang biasa disajikan berupa minuman kemasan dan seduhan.
“Selain itu, makanan ringan dan mie instan," kata Anwar, salah seorang pemilik warung dadakan di Susukan Kabupaten Cirebon kepada wartawan, Jumat (3/8).
Ia menambahkan, kesempatan usaha tahunan selalu dimanfaatkan oleh sejumlah warga Pantura mulai dari Karawang, Subang, Indramayu hingga Cirebon. Meski musiman, namun keuntungannya masih cukup menjanjikan karena jumlah kendaraan yang melintas cukup tinggi.
Sementara itu, Imron, pemilik warung dadakan lain, mengaku usaha warung dadakan memanfaatkan arus mudik lebaran Idul Fitri sudah berjalan sekitar 20 tahun. Setiap tahun, volume kendaraan yang melintasi Pantura terus meningkat, terutama kendaraan roda dua dari Jakarta tujuan Jawa Tengah.
Meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi Pantura, kata dia, kesempatan bagi masyarakat setempat untuk membuka usaha musiman, karena keuntungan masih menjanjikan. Namun, ia berharap pedagang tidak menaikkan harga berlipat-lipat karena merugikan pedagang lain.