Ahad 05 Aug 2012 16:26 WIB

PPP Serukan Salat Ghaib dan Qunut Nazilah untuk Rohingya

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Dewi Mardiani
Pimpinan F-PPP, M Arwani Thomafi (kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pimpinan F-PPP, M Arwani Thomafi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPP mengintruksikan kepada seluruh kader dan konstituen partai se Indonesia untuk menggelar salat gaib dan qunut nazilah untuk saudara muslim di Rohingya. Salat gaib bertujuan untuk mendoakan saudara muslim yang telah meninggal dunia dalam tragedi Rohingya agar diterima di sisi Allah dalam keadaan sebagai Syahid.

Sedangkan qunut nazilah dalam sejarah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW untuk mendoakan para sahabatnya saat terjadi tragedi Bi'ru Ma'unah yang menewaskan para sahabat beliau. Saat itu, Rasulullah melakukan qunut nazilah selama satu bulan penuh.

"Langkah ini sebagai upaya simultan dengan melakukan aksi nyata seperti upaya diplomasi dan penggalangan bantuan kepada korban tragedi Rohingya yang saat ini tengah diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah, DPR maupun masyarakat sipil di Tanah Air," kata Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media, Arwani Thomafi, Ahad (5/8).

Pelaksanaan salat gaib dan qunut nazilah, kata dia, bertepatan di bulan ramadhan ini sebagai wujud solidaritas kemanusiaan (ukhuwah basyariyyah) dan solidaritas keislaman (ukhuwah islamiyyah). "Semoga Allah memberi pertolongan kepada saudara kita di Rohingnya agar segera keluar dari persoalan yang menimpa. Amin."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement