REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang selama ini dikenal sebagai BUMN tambang batu bara siap melakukan diversifikasi usahanya menjadi perusahaan energi yang menghasilkan listrik. Bekerja sama dengan PT PLN dan BUMN Malaysia Tenaga Nasional Berhad (TN Bhd) BUMN tambang yang berpusat di Tanjung Enim tersebut siap membangun PLTU mulut tambang kapasitas 2 x 600 MW.
“PTBA sudah menandatanganan nota kesepahaman dengan PTPLN dan Tenaga Nasional Berhad untuk untuk membangun PLTU di Peranap, Riau dan kemudian listrik dari PLTU tersebut akan memenuhi kebutuhan domestik dan dijualke Malaysia melalui kabel bawah laut,” kata Direktur Utama PTBA Tbk Milawarma, Ahad malam (5/8).
Milawarma menjelaskan, tiga BUMN tersebut – dua dari Indonesia dan satu dari Malaysia – sepakatmembentuk tiga perusahaan patungan bergerak di pengembangan sebagian tambang Peranap untuk pasokan batu bara ke PLTU. Dua perusahaan lainnya untuk pembangunan PLTU dan pembangunan jaringan transmisi dari Peranap (Riau) ke Malaysia.
“Setelah kepakatan ditandatangani, dalam waktu enam bulan ke depan tiga perusahaan patungan ini sudah terbentuk. Diperkirakan akhir 2012 atau awal 2013 perusahaan patungan itu sudah bisa beroperasi,” tambah Milawarma.
Tambang batu bara PTBA di Peranap memiliki sumber daya batu bara sebesar 792 juta ton dan cadangan tertambang sebesar 367 juta ton. “Selain di Riau, PTBA juga memiliki tambang di Sumatra Selatan, Sumatra Barat, dan Kalimantan Timur. Total sumber daya batu bara yang PTBA sebanyak 7,29 miliar ton dan cadangan tertambang sekitar 25 persen dari total cadangan tertambang sebanyak 1,99 miliar ton,” ujarnya.