Senin 06 Aug 2012 14:11 WIB

Komandan AS di Afghanistan Diduga Tutupi Penyidikan RS Dawood

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Pejabat setempat menjenguk para pasien yang terlantar di RS Militer Dawood yang didanai Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan.
Foto: rt.com
Pejabat setempat menjenguk para pasien yang terlantar di RS Militer Dawood yang didanai Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL-- Komandan tertinggi militer Amerika Serikat di Afganistan Letnan Jenderal William Caldwell, dituduh menutup-nutupi penyelidikan atas Rumah Sakit Dawood di Kabul Afganistan. Para pasien dilaporkan menderita kondisi buruk dan perlakuan buruk di rumah sakit tersebut.

Kepala Pengembangan Hukum untuk Tentara Nasional Afganistan dan Departemen Pertahanan Kolonel Gerald Carozza Jr, yang bertugas di Afganistan menulis sebuah kesaksian. Dalam kesaksiannya ia menuliskan pada Komite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah.

"Pasien (tentara Afganistan) berbaring di dekat kotoran, dalam beberapa kasus ada yang kelaparan dan menderita luka yang mengerikan," kata Carozza.

Ia menambahkan, Lentan Jenderal William Caldwell tak ingin berita buruk tersebut keluar tanpa perintahnya. Carozza menduga Jenderal Caldwell sengaja menutupi fakta di rumah sakit tersebut.

Menurut laporan, untuk mendapatkan perawatan banyak pasien terpaksa menyuap staf medis. Mereka yang tak mampu membayar banyak yang akhirnya meninggal di tempat tidur mereka.

Padahal menurut laporan CNN, dalam 18 bulan pembayaran pajak AS, sebagian besar dihabiskan untuk membiayai rumah sakit tersebut. Sekitar 150 juta dolar pajak AS dialokasikan untuk rumah sakit tersebut.

Kolonel Schuyler K. Geller juga bersaksi di depan komite mengatakan, keluarga tentara Afganistan telah menjual peternakan mereka untuk mendapat layanan kesehatan di rumah sakit Dawood yang mendapat dukungan dari AS.

Peristiwa di Rumah Sakit Dawood mengingatkan pada Pusat Bencana Walter Reed Army 2007 silam. Kala itu, wartawan Washington Post Dana Priest dan Anne Hull mengungkapkan cerita di sana dan memenangkan Pulitzer. Mereka mengungkapkan mengenai pengabaian mengerikan pada tentara AS yang terluka, di rumah sakit tersebut.

"Tanda-tanda pengabaian di mana-mana. Terdapat kotoran tikus, perut kecoa yang terurai, karpet penuh noda, dan kasur murah," tulis mereka.

Tentu saja terdapat perbedaan antara dua kasus di Walter Reed Army dan Rumah Sakit Dawood. Namun cukup menakutkan, bahwa RS Dawood menambah daftar panjang penganiayaan mengerikan pada mereka yang berjuang untuk perang.

sumber : Global Post
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement