REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara klakson motor menderu dari sekitar 10 pengendara di depan Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng. Suara bising itu sebagai simbol memprotes agar pelaku dugaan pengadaan korupsi Alquran di kantor Kementerian Agama. Bersamaan dengan itu, massa melemparkan tomat busuk ke arah halaman kantor Kemenag.
"Ada jiwa iblis dalam staf ahli Ermalena Muslim. Maka mari kita lemparkan jumrah seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim pada setan," ujar koordinator Koalisi Rakyat Anti Mafia Alquran (KORMA) Rahim Key, Senin (6/8).
Aksi teatrikal lempar jumrah itu, menurut Rahim, sudah dilakukan kedua kalinya. Mereka merasa prihatin dengan pembiaran kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat kementerian pimpinan Suryadharma Ali itu. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar sebagai tersangka pengadaan Alquran APBNP 2011 dan tahun 2012 sebesar Rp 132,8 miliar.
"Dugaan kuat, Ermalena, kader PPP itu mengarahkan oknum di Dirjen Bimas. Kami melihat adanya oknum yang kerap bertingkah laku sebagai broker di setiap program pemerintah,"cetus Rahim.
KORMA pun mendesak Menteri Agama untuk segera memecat Ermalena sebagai staf khusus kementerian. Di bidang kepartaian, lanjut Rahim, Ermalena yang menjabat sebagai Ketua Bidang Rekrutmen, Pelatihan, dan Kaderisasi DPP Partai Persatuan Pembangunan dinilai layak memecat Ermalena.