REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM--Gerakan Sayap Kanan Eropa dan AS menggelar rapat besar di Stockholm, Sabtu (5/8) kemarin. Sebanyak 200 orang hadir dalam rapat besar tersebut.
Liga Pertahanan Inggris (EDL) menjadi pihak penggagas pertemuan itu. Maret lalu, kelompok ini juga menggelar pertemuan serupa di Denmark. Kali ini Swedia sengaja dipilih, lantaran negara ini merupakan kantong muslim terbesar di Skandinavia.
Pakar Gerakan Sayap Kanan, Universitas Nottingham, Matius Goodwin mengatakan pertemuan di Stockholm memiliki peran strategis bagi kelompok sayap kanan. Mereka menyatukan visi dan misi guna memperkuat hubungan antar kelompok anti-Islam. "Yang hadir, tokoh-tokoh berpengaruh gerakan itu," papar dia seperti dikutip reuters.com, Senin (6/8).
Pemimpin EDL, Stephen Lennon, mengatakan pertemuan itu membahas masalah sumber daya dan strategi kordinasi. "Pertemuan ini berusaha menyatukan sumber daya, ideologi dan memperkuat kerja sama selama 12 bulan ke depan guna mengawasi komunitas muslim," papar dia.
Pamela Geller, seorang pemimpin Gerakan Hentikan Islamisasi Amerika, mengatakan gerakan itu berencana untuk mengadakan konferensi lanjutan di New York pada 11 September. "Ini sangat penting, karena yang kita perjuangkan ialah sebuah ideologi global," katanya.