REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta akibat penembakan empat halte bus TransJakarta di Jakarta Timur. Penembakan oleh orang tak dikenal pada Sabtu lalu (4/8) tersebut telah merusak fasilitas publik.
Kepala BLU Transjakarta M Akbar di Jakarta, Senin (6/8), mengatakan institusinya masih menghitung kerugian namun diperkirakan mencapai Rp 20 juta. Beruntung, imbuhnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
M. Akbar menyebutkan, kerugian yang diderita masing-masing halte yakni satu sampai tiga lembar kaca. Namun dikatakannya, peristiwa penembakan tersebut tidak sampai mengganggu operasional bus TransJakarta Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit).
"Tentu saja peristiwa tersebut membuat kenyamanan penumpang berkurang. Semua berjalan normal, tapi penumpang menjadi tidak nyaman," kata M.Akbar di Jakarta.
Akbar mengaku pihaknya tidak mengetahui motif penembakan tersebut. "Kami berharap kepolisian mengusutnya," katanya.
Selain itu, Akbar meminta kepada petugasnya untuk lebih waspada. "Serta menjalin komunikasi yang baik kepada warga sekitar halte karena tidak ada pengamanan khusus yang akan dilakukan," ujar Akbar.
Diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan di sejumlah halte bus TransJakarta pada Sabtu (4/8) pukul 23.00 WIB. Empat halte yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal itu yakni Halte Pancoran Tugu, Halte Cikoko Stasiun Cawang arah Pinang Ranti, Halte Cawang Ciliwung, dan Halte Tebet BKPM.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kaca-kaca halte pecah akibat tembakan tersebut. Pelaku diduga melepaskan tembakan dari senapan angin karena saksi di lokasi tidak mendengar suara tembakan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan sebutir gotri (logam bulat kecil) dari lokasi penembakan di Halte Cawang Ciliwung. Dari logam sejenis gotri itu nantinya bisa diketahui asal indikasi tembakan, bisa dari senapan angin atau air soft gun.
Saksi juga menuturkan bahwa pelaku mengendarai sedan Toyota Soluna silver dan melintas sambil menembaki halte. Hingga kini, aksi penembakan itu masih diselidiki kepolisian.