REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebuah ledakan yang terjadi semalam di bagian Turki tenggara telah memutuskan aliran minyak dari Irak. Otoritas Turki dan Irak, Senin (6/8) menuding pemberontak Kurdi berada di balik serangan tersebut.
Ledakan itu menghantam jaringan pipa dari Kirkuk-Ceyhan di propinsi Mardin, area Turki yang berbatasan dengan Suriah. Perbaikan jaringan, menurut seorang pejabat energi negara, diperkirakan memakan waktu 10 haru.
"Aksi sabotasi terjadi di dalam Turki dengan sasaran pipa yang memasok minyak dari Irak ke pelabuhan Turki, Ceyhan. Insiden terjadi lewat tengah malam," ujar juru bicara Kementrian Perminyakan Iran, Assem Jihad. Serangan itu menyebabkan aktivitas pemompaan juga berhenti.
Namun ia berkeras insiden tak akan mempengaruhi ekspor dan perbaikan bakal rampung cepat. "North Oil Company, Irak akan mengganti aliran ke jaringan pipa kedua dan ekspor ke Ceyhan akan diteruskan menggunakan cadangan minyak di sana," ujar Jihad.