Selasa 07 Aug 2012 04:40 WIB

Inggris Lengkapi Pemberontak Suriah dengan Telepon Satelit

Gerilyawan anggota Tentara Pembebasan Suriah melontarkan kecaman menentang Presiden Suriah, Bashar Al Assad, di Azzaz, Aleppo, Suriah.
Foto: Reuters/Abdo
Gerilyawan anggota Tentara Pembebasan Suriah melontarkan kecaman menentang Presiden Suriah, Bashar Al Assad, di Azzaz, Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, Inggris diam-diam melengkapi gerilyawan dan pemberontak bersenjata di Suriah dengan telepon satelit baru. hal itu dilakukan dalam upaya untuk lebih mengobarkan api kerusuhan di negara itu.

Kantor Luar Negeri Inggris telah datang dengan taktik baru untuk memperluas campur tangan dan kerusuhan berskala besar di Suriah. Gerilyawan yang bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil Suriah kini sedang dilengkapi dengan handset generasi baru dari Inggris.

Telepon satelit baru, yang dioperasikan Departemen Pertahanan Inggris, dirancang untuk lingkungan berbatu dan tahan banting, debu dan tahan air.

Sumber Whitehall mengungkapkan Kementerian Luar Negeri Inggris juga melatih pemimpin pemberontak bersenjata di Suriah dengan memberikan mereka keterampilan manipulatif dan psikologis untuk meyakinkan kepada warga Suriah dan khalayak internasional.

Menurut para ahli, kehadiran pejabat Departemen Luar Negeri Inggris dengan menyediakan pelatihan dan peralatan untuk teroris mengungkapkan pasukan khusus Inggris hadir dengan misi yang sedang beroperasi di Suriah.

Hal ini datang seperti dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Jumat 20 Juli, The Mail mengaku bahwa mantan pasukan Khusus Inggris (SAS) melatih pemimpin kelompok teroris bersenjata di Suriah.

Selain itu dilaporkan bahwa negara tetangga Yordania sedang digunakan sebagai base untuk Inggris, SAS dan Layanan Perahu Khusus (SBS) kekuatan khusus untuk menggelincirkan Suriah.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague telah berjanji untuk meningkatkan dukungan Inggris bagi gerilyawan di dalam wilayah Suriah dan mengatakan Inggris harus bertindak di luar Dewan Keamanan PBB.

sumber : IslamTimes
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement