REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO---Omzet pedagang baju pasar senggol Ramadan di Kota Gorontalo, bisa mencapai 100 juta rupiah per hari. ''Ini berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun saya berjualan di arena pasar senggol,'' ungkap Fian (35 tahun) pedagang baju yang sudah sepuluh tahun terakhir berjualan di pasar tahunan setiap pertengahan Ramadhan hingga lebaran itu, Selasa.
Pedagang baju yang datang dari Tondano, Sulawesi Utara ini mengatakan, pada masa-masa awal pasar senggol seperti saat ini, jumlah pembeli belum terlalu banyak. ''Kalau siang cukup sepi, kecuali kalau malam agak lumayan,'' katanya.
Nanti, kata dia, pada lima hari terakhir, barulah jumlah pembeli pada pasar senggol akan meningkat tajam. ''Biasanya pada masa itu sebagian besar pedagang sudah berani banting harga hingga benar-benar miring,'' kata dia.
Namun demikian, menurutnya hal yang agak memberatkan pedagang adalah kian kecilnya lapak yang disediakan pihak panitia, dalam hal ini pemerintah Kota Gorontalo, dengan tarif yang masih sama tingginya.
''Untuk mendapatkan lapak 8 x 3 meter ini, saya harus membayar lima juta rupiah, padahal tahun-tahun sebelumnya lapak yang disediakan lebih luas,'' kata dia.