REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, Senin (6/8), membuat perombakan besar di tubuh militer. Hadi melucuti senjara militer yang tidak setia kepadanya dan menggabung beberapa brigade menjadi satu komando.
Di dalam dekrit yang disiarkan oleh kantor berita resmi Yaman, Saba, Presiden Hadi mengurangi ukuran brigade Pengawal Republik sebanyak tujuh brigade, dan mengurangi kesatuan saingannya, Divisi Lapis Baja Ke-I sebanyak lima brigade.
Ia mengalihkan wewenang keuangan dan operasional empat brigade yang dilucuti, tiga brigade dari Pengawal Republik dan satu dari Divisi Lapis Baja Ke-I, ke kesatuan yang baru dibentuk, Pasukan Perlindungan Presiden.
Untuk sisa brigade yang dibubarkan, Presiden Hadi mengalihkan wewenang operasional, keuangan dan kendali mereka ke komando regional di seluruh negeri tersebut, demikian laporan Xinhua.
Langkah itu adalah bagian dari kesepakatan peralihan wewenang dukungan PBB yang mengganti mantan presiden Ali Abdullah Saleh dengan wakilnya saat itu, Hadi, pada Februari tahun ini.
Pengawal Republik, yang dikomandani oleh putra tertua Saleh, sementara Divisi Lapis Baja Ke-I --yang dipimpin oleh Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, yang tahun lalu membelot dan bergabung dengan protes massal terhadap Saleh, setelah protes anti-pemerintah-- bentrok dengan pasukan yang setia kepada mantan pemimpin itu tahun lalu.