Selasa 07 Aug 2012 12:41 WIB

India Kecewa Berat dengan Pembatalan Konferensi GNB Ramallah

Sayid Akbaruddin
Foto: India Today
Sayid Akbaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menyampaikan keberatan atas pembatalan pertemuan panel Gerakan Non-Blok (GNB) di Ramallah. Pemerintah, di New Delhi mengetakan gerakan itu memperkuat tekadnya untuk membantu rakyat Palestina mendapat hak sah mereka mengenai kedaulatan dan hak memiliki negara.

"Kami sangat keberatan dengan kenyataan bahwa kami tak bisa menyampaikan solidaritas kami bagi rakyat Palestina dengan menyelenggarakan pertemuan ini di Ramallah," kata Juru Bicara Kementerian Urusan Luar Negeri, Sayid Akbaruddin, kepada wartawan di Ibu Kota India, New Delhi.

Ia menjawab pertanyaan mengenai pembatalan pada saat-saat terakhir pertemuan komite GNB untuk mendukung upaya Palestina bagi peningkatan keanggotaan di PBB. Pembatalan dilakukan setelah Israel menolak untuk mengizinkan menteri luar negeri dari lima negara memasuki wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan.

"Ini hanya memperkuat tekad kami untuk membantu rakyat Palestina dalam pencarian mereka untuk memperoleh kedaulatan dan hak tak terbantahkan mereka untuk memiliki negara," kata Akbaruddin sebagaimana dikutip IRNA.

Wakil India ke komite tersebut Sanjay Sing, Pejabat (Urusan Wilayah Timur) di Kementerian Luar Negeri, sudah berada di Amman dalam perjalanan ke Ramallah, ketika pembatalan pertemuan tersebut diumumkan pada Ahad.

Pertemuan itu, yang mestinya dihadiri 12 wakil komite Palestina di GNB dengan pimpinan Pemerintah Otonomi Palestina, dijadwalkan digelar Ahad (5/8).

Menteri dan utusan dijadwalkan menghadiri pertemuan dua hari di Kota Ramallah, Tepi Barat, dan menandatangani deklarasi untuk mendukung upaya baru Palestina guna meningkatkan statusnya dari pengamat menjadi negara non-anggota. Namn menteri dan utusan Bangladesh, Malaysia, Indonesia, Kuba dan Aljazair tak diberi izin untuk memasuki Tepi Barat oleh Israel.

sumber : Antara/IRNA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement