Selasa 07 Aug 2012 13:43 WIB

Ethiopia, Negeri Penyelamat Para Sahabat (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
  Masjid Kayu di Danakil, Ethiopia.
Foto: flickr.com
Masjid Kayu di Danakil, Ethiopia.

REPUBLIKA.CO.ID, Makkah, bulan Rajab tahun ketujuh Sebelum Hijrah (SH)/615 M. Di tengah kegelapan malam yang mencekam, 11 pria dan empat wanita sahabat Rasulullah SAW mengendap-endap meninggalkan Makkah.

Dua perahu yang terapung di Pelabuhan Shuaibah siap mengantarkan mereka menuju ke sebuah negeri untuk menghindari kemurkaan dan kebiadaban kafir Quraisy.

Negeri yang mereka tuju itu bernama Abessinia dan kini dikenal sebagai Ethiopia—sebuah kerajaan di daratan Benua Afrika. Para sahabat itu hijrah ke Abessinia atas saran Rasulullah SAW.

Inilah proses hijrah pertama yang dilakukan kaum Muslimin, sebelum peristiwa hijrah ke Madinah. Di antara sahabat yang hijrah ke Ethiopia itu antara lain; Usman bin Affan beserta istrinya Ruqayyah yang juga putri Rasulullah SAW serta sahabat dekat lainnya.

Perjalanan para sahabat ke negeri Ethiopia itu dipimpin Usman bin Maz’un. Setelah mengarungi ganasnya gelombang Laut Merah, lima belas sahabat Rasulullah itu akhirnya terdampar di Ethiopia yang kala itu dipimpin seorang raja bernama Najasyi orang Arab menyebutnya Ashama ibnu Abjar.

Mereka disambut dengan penuh keramahan dan persahabatan. Inilah kali pertama ajaran Islam tiba di Afrika. Raja Ethopia lalu menempatkan mereka di Negash yang terletak di sebelah utara Provinsi Tigray.

Wilayah itu lalu menjadi pusat penyebaran Islam di Ethiopia yang masuk dalam bagian Afrika Timur. Setelah tiga bulan menetap di Ethiopia dan mendapat perlindungan, para sahabat mencoba kembali pulang ke kampung halamannya, Makkah. Namun, situasi keamanan Makkah ternyata belum aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement