REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kebakaran yang melanda kawasan pemukiman padat penduduk di Kalimati, Karet Tengsin, Benhil, Jakarta Pusat, pada Senin (6/8) diduga akibat dari ledakan baterai telepon genggam (handphone) yang tengah diisi ulang (recharge).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Provinsi DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, Selasa, mengemukakan, kebakaran di Karet Tengsin berasal dari percikan api dari kabel charger yang merambat ke kabel listrik.
"Iya benar. Itu disebakan oleh handphone yang di-'charge'. Mungkin karena kepanasan akibat korsleting lalu meledak. Kemudian ada percikan api dan menyambar listrik dan gas. Ditambah saat itu angin bertiup kencang, jadinya api menyebar dengan cepat," ujar Paimin di Jakarta.
Paimin mengatakan, pemilik handphone merupakan warga RT 01/07 dan berjenis kelamin laki-laki. Saat ini pemilik handphone sudah diamankan di kantor polisi setempat demi keselamatan jiwanya. "Pemilik handphone itu sudah dibawa ke kantor polisi. Diamankan untuk antisipasi aksi main hakim sendiri kalau ada warga yang tahu," katanya.
Sementara itu, korban kebakaran di Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, mengungsi ke area makam Karet Bivak. Mereka membangun tenda darurat untuk menghadang panas. "Dari kemarin saya tinggal di sini," ujar Ahmad (35), salah satu korban kebakaran. Mereka tidur berdampingan dengan barang-barang seadanya yang bisa diselamatkan dari amukan api.
Wakil Lurah Karet Tengsin, Ikhsan Kamil, TNI dan Kementerian Sosial memberikan tiga tenda peleton untuk menampung pengungsi di makam. "Selain itu, sebagian pengungsi bermalam di lantai dasar Rusun Karet Tengsin lama dan baru. Tercatat 1.695 jiwa menjadi korban kebakaran ini," kata Ikhsan.
Kelurahan Karet Tengsin menyatakan akan menanggung biaya makan sahur dan buka puasa untuk korban kebakaran Karet Tengsin. "Makan akan kami tanggung melalui Dinas Sosial. Sehari akan kami pasok sebanyak dua kali, untuk sahur dan berbuka minimal selama 10 hari," kata Ikhsan Kamil.
Ia memastikan, bantuan bagi warga pengungsian korban kebakaran Karet Tengsin mencukupi. "Dinas Sosial mengirimkan dapur umum, Palang Merah Indonesia juga mengirimkan dapur umum. Selain itu, masyarakat rumah susun dari tadi malam memberikan makanan," kata Ikhsan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyediakan posko pengobatan dari Kecamatan. "Kami juga akan mengusahakan air bersih dari Palyja," kata Ikhsan. Pihak kelurahan juga sudah mengimbau warga pengungsian untuk mengungsi ke tempat yang lebih layak daripada di TPU Karet Bivak.
"Kami sudah mengimbau kepada warga. Namun, warga lebih suka di TPU, karena harta benda mereka yang mau diselamatkan masih berada di sana. Sehingga, kami memberikan kebebasan untuk mengamankan apa yg mereka punya lebih dahulu," kata Ikhsan.
Selain di TPU Karet Bivak, tempat pengungsian resmi yang disediakan kelurahan terdapat di sekitar Rusun Karet Tengsin. Ada empat tenda besar dan satu penampungan di bawah rumah susun. "Di sana sudah disediakan dapur umum, pengobatan dan air bersih," ujarnya.