REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Penerbangan ke Bandara Ewer, Kabupaten Asmat, Papua, hingga saat ini masih lumpuh total akibat aksi pemblokiran bandara tersebut oleh masyarakat setempat. Kepala Bidang Perhubungan Udara pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika, John Rettob, di Timika, Rabu (8/8), mengakui sudah lebih dari dua pekan rute penerbangan Timika-Ewer ditutup.
Selama ini rute penerbangan Timika-Ewer dilayani pesawat Trigana Air jenis Pilatus Porter dengan frekuensi dua kali seminggu. "Sudah dua minggu pesawat Trigana Air tidak bisa terbang ke Ewer karena bandara di sana dipalang oleh masyarakat," ujar John.
Aksi pemblokiran Bandara Ewer dilakukan oleh masyarakat setempat terkait masalah tuntutan ganti rugi hak ulayat. Pemkab Asmat berencana menambah panjang dan luas landas pacu Bandara Ewer agar bisa didarati oleh pesawat yang lebih besar. Selama ini pelayanan penerbangan ke Bandara Ewer Asmat dilakukan secara rutin dari Merauke dan Timika.
Sementara itu penerbangan perintis maupun reguler dari Timika ke rute-rute lainnya di wilayah pedalaman Papua menggunakan pesawat berbadan kecil sampai saat ini masih normal. Hanya saja dengan kondisi cuaca yang sering hujan dan berkabut, beberapa penerbangan ke wilayah pedalaman mengalami gangguan.
"Ada beberapa kali penerbangan tertunda karena faktor cuaca. Dalam satu minggu sekitar tiga hingga empat kali penerbangan tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal," jelas John.
Dalam sepekan, penerbangan perintis dan reguler ke wilayah pedalaman Papua dari Timika melayani 17 rute, itu belum termasuk penerbangan charter. Selain dilayani oleh maskapai Trigana Air, penerbangan ke wilayah pedalaman Papua dari Timika juga dilayani oleh maskapai Susy Air dan Jhon Lin Air.