REPUBLIKA.CO.ID, OSLO-- Kelompok aktivis Skandinavia mengirimkan sebuah kapal bantuan untuk rakyat di Jalur Gaza. Pengiriman kapal tersebut diharapkan dapat menentang blokade tiga tahun yang dilakukan Israel di Gaza.
Pemimpin aktivis Norwegia Torstein Dahle mengatakan, mereka memiliki tujuan yang sama dengan pengiriman armada sebelumnya pada 2010 silam. Yakni untuk mengakhiri blokade Israel di Gaza, dengan sengaja menantang angkatan laut Israel.
"Saat ini mungkin akan lebih mudah bagi Israel untuk menghentikan kita, karena jumlah kita yang sedikit dan tanpa kekerasan," kata Dahle.
Gaza telah diblokade sejak 2007 lalu oleh Israel. Blokade tersebut kontan menyebabkan penurunan standar hidup. Tak hanya itu tingkat pengangguran dan kemiskinan pun terus meningkat di sana.
Sebelumnya pada 31 Mei 2010 lalu, Israel berhasil melancarkan serangan terhadap Kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan untuk Gaza di perairan internasional. Dalam penyerangan terhadap kapal bantuan tersebut, sedikitnya sembilan orang dinyatakan tewas.
Kala itu, kapal bantuan membawa ribuan bantuan kemanusian untuk rakyat di Jalur Gaza. Namun sayang, sekitar 65 kilometer di luar Pantai Gaza pasukan Israel melakukan penyerangan terhadap kapal.
Setelah kejadian penyerangan tersebut, Tel Aviv sedikit meringankan blokade darat Gaza. Mereka memungkinkan beberapa barang konsumsi masuk ke Gaza. Namun pengepungan jalur laut tetap dilakukan. Ekspor dan impor bahan baku serta bahan konstruksi di Gaza dibatasi.