Rabu 08 Aug 2012 13:04 WIB

Habis Terbakar, Pasar Cijerah Kemungkinan Direlokasi

Rep: Lingga Permesti/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengatakan, tanggap darurat kebakaran di Pasar Cijerah akan dilakukan dengan merelokasi kios-kios pasar ke tempat penampungan sementara. "Kemungkinan ke tempat lain di sekitar pasar, saya masih mengkajinya," ujar Dada, Rabu (8/8).

Dada mengaku belum menerima laporan secara utuh mengenai penyebab kebakaran itu. Kebakaran itu, ungkap Dada, kemungkinan disebabkan oleh korsleting listrik atau tindakan tanpa prosedural lainnya.

Namun demikian, ungkapnya, tanggap darurat juga sudah dilakukan oleh dinas-dinas terkait dalam hal ini dinas sosial, PMI, dan PDAM. Pihaknya juga sudah menganggarkan dana bantuan bencana Cijerah. "Kebakaran di Cijerahkan bencana, kita sudah ada dana untuk bantuan bencana setiap tahunnya," kata Dada.

Menurut Kepala Seksi Penanggulangan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung Kurnia Saputra, sekitar 50 petugas damkar dikerahkan ke Pasar Cijerah sejak pukul 2.45 dini hari (Rabu, 8/8). Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Bandung dikerahkan.

Selain itu, bantuan datang dari Cimahi sekitar 2 unit mobil, dari Bandung Barat 2 unit mobil dan dari Kabupaten juga 2 unit mobil pemadam kebakaran. Sementara itu, sampai tengah hari, sudah tidak ada kobaran api dan petugas sudah kembali pulang. "Lokasi sudah dalam tahap pendinginan," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan, api masih berkobar dan terdengar letupan gas pada pagi hari sekitar pukul 08.00. Pihak kepolisian juga kesulitan mengevakuasi karena banyak warga berkerumun untuk menonton kebakaran tersebut. Salah satu pedagang, Aya (30), mengaku kiosnya benar-benar terbakar habis. "Bisa sampai puluhan juta saya rugi,"ucapnya sedih.

Sampai saat ini, jelas Kurnia, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran. Kurnia juga tidak berani menyebut berapa total kerugian kebakaran tersebut. Yang jelas, dari sekitar 383 kios yang ada di Pasar Cijerah, sekitar 260 kios habis terbakar. Belum lagi sekitar 165 meja pedagang pinggiran yang tidak mempunyai kios juga hangus terbakar.

Kebakaran yang terjadi pada pukul 02.30 dini hari itu, katanya, bermula dari api kecil yang ditanggulangi penduduk setempat disana. "Ternyata, mereka baru menghubungi kita pada 02.45, sehingga tidak banyak yang bisa diselamatkan," ungkap Kurnia. Terlebih, kondisi pasar yang semi permanen dan lokasi kebakaran ada di tengah-tengah pasar.

"Kobaran api di tengah pasar, sementara mobil pemadam kebakaran tidak dapat masuk. Selain itu, angin saat itu sangat kencang sehingga api mudah menyebar," jelas Kurnia. Petugas pemadam kebakaran juga tidak berani masuk karena masih ada aliran listrik di dalam pasar.

Selain itu, ungkap Kurnia, sebagian besar kios menggunakan rolling door sehingga petugas harus membongkarnya dulu baru memadamkan api. "Sumber air juga tidak banyak, hanya dari sungai dekat pasar,"ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement