REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Menteri Luar Negeri Iran pada Selasa minta bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa membebaskan puluhan warga Iran, yang ditahan di Suriah dan Libya.
Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi menekankan keprihatinan pemerintahnya atas nasib 48 warga Iran ditahan di Suriah dan tujuh pekerja Palang Merah Iran ditahan di Libya, dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Surat itu menyoroti pernyataan kelompok pemberontak Suriah yang menyebutkan bahwa tiga warga Iran telah tewas dalam bentrokan dengan pemerintah. "Menurut sumber yang sama, para penculik telah mengancam akan membunuh sandera yang tersisa dalam beberapa jam mendatang," katanya.
Surat Salehi itu diterbitkan oleh misi PBB Iran. PBB mengonfirmasi bahwa Sekretaris Jenderal telah menerima surat itu. "Saya ingin menjalin kerjasama dengan kantor anda terkait keahlian anda untuk mengamankan upaya pembebasan sandera," kata Salehi.
"Suatu kerjasama dengan kantor PBB yang relevan dalam upaya untuk menjawab permintaan pemerintah dan keluarga para sandera ini akan sangat dihargai," tambahnya.
Sekitar 48 orang warga Iran disandera pada Sabtu saat melakukan perjalanan menggunakan bus menuju bandara di Damascus. Pemerintah Iran mengatakan bahwa mereka adalah peziarah.