Rabu 08 Aug 2012 21:58 WIB

Diburu, Dua Penyiram Bensin Mapolsek Padang Cermin

Rep: murslin ysaland/ Red: Taufik Rachman
Kebakaran di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (6/8) malam WIB.
Kebakaran di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (6/8) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Kepolisian Daerah Lampung, masih memburu dua orang warga yang diduga menyiram dua botol bensin ke kendaraan polisi yang menyebabkan terbakarnya Mapolsek Padang Cermin pada 6 Agustus lalu. Polisi sudah menetapkan lima tersangka dari 10 saksi yang diperiksa.

Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, Rabu (8/8), mengatakan setelah memeriksa saksi bernama Umar dan Benu, warga Padang Cermin, maka dapat diketahui keterlibatan sejumlah warga dan dua orang penyulut bensin, dalam pembakaran kantor Mapolsek. “Petugas masih memburu dua penyiram bensin,” kata AKBP Sulistyaningsih.

 

Sulistyaningsih menyatakan pihaknya sudah menetapkan lima orang tersangka dari 10 saksi yang diperiksa. Mereka sudah ditahan di Mapolda Lampung, salah satunya provokator pembakaran kantor polisi yakni Wardana. Dari penyelidikan petugas, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka dari kedua kelompok warga yang bertikai akan bertambah.

Sementara itu, aktivitas Mapolsek dalam melayani masyarakat, menurut dia, sejak Rabu (8/8) dipindahkan ke Mapolsek Telukbetung Barat, Bandar Lampung. Mengenai kerugian akibat dibakarnya kantor Mapolsek Padang Cermin, ia belum bisa memberikan rinciannya. Namun, yang jelas, kata dia, selain arsip dan inventaris kantor, juga terbakar barang bukti, senjata api, amunisi, dan motor.

Mapolsek menjadi amuk massa dari dua kelompok warga yang bertikai dan berlainan etnis. Aparat kepolisian yang melerai dan mendamaikan kedua kelompok tersebut, justru tidak memuaskan salah satu kelompok warga. Warga pun menyerang kantor Mapolsek, Senin (6/8) malam, dan membakar hingga ludes tinggal puing, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kapolsek Padang Cermin, AKP Marigan Sirait, mengatakan kawasan Mapolsek dan sekitarnya masih dijaga aparat Dalmas Polres Lampung Selatan. Ia mengatakan kerugian belum bisa ditaksir, namun isi kantor hangus terbakar termasuk tujuh motor anggotanya yang berada di Mapolsek.

Menurut dia, kejadian ini berawal dari ratusan orang bermotor mendatangi kantornya dan menanyakan kasus yang sudah setahun lalu, antara warga Desa Dantar dan Hanaubrak, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kedua pihak tidak puas dengan penyelesaian dari polisi. “Mereka mengobrak-abrik kantor dan membakarnya, petugas jaga menyelamatkan diri,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement