REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kepolisian Resor Boyolali meminta semua kegiatan pembangunan atau perbaikan jalan di kabupaten itu dihentikan pada H-7 Lebaran 2012 karena sudah masuk masa mudik.\
Kepala Polres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasatlantas AKP Sugino di Boyolali, Kamis, menjelaskan pihaknya meminta semua kegiatan pembangunan jalan harus dihentikan pada H-7 Lebaran untuk mempelancar arus lalu lintas pemudik.
Pihaknya berharap perbaikan jalan seperti di jalur lingkar utara dan sejumlah jalur alternatif dapat selesai sebelum H-7 Lebaran karena akan menghambat arus lalu lintas pemudik.
"Kami memprediksi pada H-7 Lebaran, pemudik sudah mulai ada kendaraan yang melintas masuk wilayah Boyolali," katanya.
Pihaknya sudah mempersiapkan jalur utama maupun alternatif di wilayah Boyolali, dengan memasang rambu-rambu lalu lintas di 45 lokasi yang dinilai rawan kecelakaan, kemacetan, dan petunjuk arah jalan.
Selain itu, lima pos pengamanan juga disiapkan pada H-7 Lebaran termasuk pospam petugas gabungan yang didirikan di perbatasan Boyolali, Salatiga, dan Kabupaten Semarang, tepatnya di pertigaan Sruwen.
Pospam empat lokasi lainnya di Boyolali, kata dia, di depan Pasar Ampel, Terminal Sunggingan, depan Pasar Boyolali Kota, dan pertigaan Bangak (Banyudono).
Soal menghentikan kegiatan aktivitas perbaikan jalan dan persiapan jalan raya untuk menyambut para pemudik, pihaknya akan menyampaikan pada rapat koordinasi instansi terkait di Pemkab Boyolali, Kamis.
Pihaknya mengimbau kepada para pemudik yang melintas di wilayah Boyolali agar lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan, karena medan jalan di daerah itu banyak yang naik turun dan berupa penyempitan jalur.
"Kami mohon pemudik berhati-hati, taati rambu-rambu lalu lintas, utamakan keselamatan, karena di jalur Boyolali, medannya banyak naik turun tajam dan ada penyempitan jalan," katanya.