Kamis 09 Aug 2012 15:01 WIB

Ketika Zionis Ancam Kebebasan Akademik di Kampus AS (2)

Kampus UCLA (ilustrasi)
Foto: Business Week
Kampus UCLA (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,-- Begitu mata kuliah yang dipersoalkan tuntas diajarkan, Shorter dipanggil oleh pimpinan jurusan yang mengatakan kolega di tingkat fakultas, Dr Andrew Leuchter, kini tengah mengkaji dan mengevaluasi materi kuliahnya. Evaluasi Leuchter didorong keprihatian bahwa Shorter telah meminta atau mengajarkan boikot terhadap Israel.

"Ketika itu terungkaplah, bukan mahasiswa atau pihak jurusan yang tidak terima, melainkan Amcha Initiative yang menuntut evaluasi, aktivitas yang tak pernah sebelumnya dilakukan oleh universitas ini." ujarnya.

Amcha rupanya mengirim protes langsung kepada Leucther yang menjabat sebagai Kepala Senat Akademik UCLA sekaligus guru besar ilmu bioperilaku dan psikiatri. Protes itu juga dilayangkan ke sejumlah senator negara bagian California, anggota parlemen, Presiden UC, Mark Yudof, kanselor universitas dan pengelola universitas-universitas lain di penjuru California.

Rektor universitas, Yudof, lama dikenal sebagai sekutu dekat Zionis yang berupaya mematikan aktivitas solidaritas Palestina. Awal musim panas tahun ini, Yudof memerintahkan laporan "Iklim Kampus" demi menghadirkan 'tantangan dan suasana kampus positif' untuk mahasiswa Yahudi di sistem Universitas California. Laporan yang diterbitkan 9 Juli lalu bisa diunduh di situs resmi Universitas California.

Penulis laporan ialah dua anggota dewan penasihat Yudof dalam topik suasana akademis kampus, budaya dan inklusi. Salah satu penulis ialah kepala bidang pendidikan nasional di Liga Antipencemaran Nama Baik, sebuah organisasi Zionis yang selalu berusaha melemahkan aktivitas solidaritas Palestina di kampus-kampus California.

Tuduhan Amcha mirip dengan serangan yang pernah dialami Dr David Klein, seorang guru besar matematika dari Universitas Negeri Northridge, California. Alasan ia diserang karena situs resmi fakultasnya menayangkan tautan-tautan informasi mengenai boikot, sanksi, dan divestmen.

Ironisnya, setelah dievaluasi, seperti halnya Shorter, Klein juga dinyataan tidak menyalahgunakan fasiltas negara seperti ditudingkan Amcha. Klein memuji dukungan kuat yang ia terima dari universitas, terutama dari Presiden Interim universitas, Harry Hellenbard, yang membela Klein di depan publik atas hak kebebasan berbicara.

sumber : Electronic Intifada
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement