Kamis 09 Aug 2012 15:49 WIB

Ini Hasil Pembicaraan Presiden dengan KPK-Polri

President Susilo Bambang Yudhoyono explains the government's stance on Rohingya issue on Saturday night.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
President Susilo Bambang Yudhoyono explains the government's stance on Rohingya issue on Saturday night.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri agar dapat berkolaborasi untuk memberantas korupsi. "Saya harapkan kolaborasi agar pemberantasan korupsi bisa berjalan baik. Tidak lebih tidak kurang," kata Yudhoyono dalam rapat kerja di Mabes TNI, Cilangkap, Kamis (9/8).

Yudhoyono menegaskan, keinginan itu dia ungkapkan langsung kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo saat buka puasa bersama di Mabes Polri, Rabu (8/8). "Benar tadi malam saya dalam buka puasa bertemu dengan Ketua KPK. Saya sempat bicara," ujarnya.

Yudhoyono meminta Samad dan Timur untuk membangun komunikasi. Dia berharap dinamika antara kedua lembaga bisa diselesaikan dengan baik dan menghasilkan kesepakatan.

 

"Saya katakan, bapak berdua andalan saya, jago-jago saya dalam perang lawan korupsi," tukasnya.

Menurut dia, KPK memiliki peran sungguh penting. Demikian juga Polri dan Kejaksaan. Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara menggelar rapat kerja di Mabes TNI. Rapat itu membahas pembangunan sistem pertahanan nasional. Acara itu akan dilanjutkan dengan buka bersama.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement